PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERKECAMBAHAN
KACANG HIJAU
MAKALAH
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Individu
pada
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Satu
yang
Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.
DISUSUN
OLEH :
ANIS JUNAIR
(24020113130117)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah berjudul “Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Tumbuhan Kacang Hijau”.
Dalam menyusun makalah ini penulis
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Bapak Drs. H. M. Fawzan Ahmad, M.A
selaku dosen pengampu pada mata kuliah Bahasa Indonesia serta kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang
membangun akan penulis terima dengan baik. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Semarang, 2
Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3
Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau.................................................... 3
2.2
Cahaya Matahari................................................................................. 3
2.3 Deskripsi
Kacang Hijau...................................................................... 4
2.4 Pertumbuhan
Tanaman....................................................................... 5
2.5 Perkecambahan................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang berperan sebagai
produsen di muka bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang
saling ketergantungan, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik
terdiri dari hewan, tumbuhan dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara
lain: udara, gas, angin, cahaya matahari dan sebagainya. Antara komponen biotik
dan abiotik saling mempengaruhi misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari
untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis dibutuhkan oleh mahluk hidup
lainnya.
Kacang hijau termasuk tanaman pangan yang banyak dibutuhkan
oleh masyarakat. Tanaman pangan ini telah dikenal luas dan sudah lama
dibudidayakan di Indonesia. Kelebihan kacang hijau dibandingkan dengan jenis
kacang lain diantaranya mampu hidup dan berbuah di daerah kering. Bahkan, pada
musim kemarau hanya tanaman kacang hijau yang masih bisa tumbuh di pematang
sawah. Kacang hijau juga tahan terhadap hama dan penyakit. Oleh karena itu
kacang hijau memiliki keistimewaan tersendiri pada tumbuhan sehingga penulis
memilih tumbuhan kacang hijau .
1.2 Rumusan
Masalah
Masalah
yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah:
1.
Apakah ada pengaruh cahaya matahari
terhadap perkecambahan tanaman kacang hijau?
2.
Bagaimana proses yang terjadi pada
pertumbuhan tanaman kacang hijau?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini
adalah untuk:
1. Menjelaskan ada atau tidaknya pengaruh
cahaya matahari terhadap perkecambahan tanaman kacang hijau.
2. Menjelaskan proses
pertumbuhan yang terjadi terhadap tanaman kacang hijau.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Tanaman
Kacang Hijau
Kacang
hijau merupakan tanaman pangan semusim berupa semak yang tumbuh tegak. Tanaman
kacang hijau ini diduga berasal dari India. Di awal abad ke-17, kacang hijau
mulai menyebar ke berbagai Negara Asia tropis termasuk Indonesia. Tanaman
kacang hijau adalah tanaman semusim berumur pendek (60 hari). Panen kacang hijau
dilakukan beberapa kali dan berakhir pada hari ke-80 setelah tanam. Menurut Purwono
(2005:12) kacang hijau termasuk dalam Leguminosae.
Adapun klasifikasi botani tanaman kacang hijau sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminose (Fabaceae)
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminose (Fabaceae)
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
2.2
Cahya Matahari
Menurut Aip (2007:81) matahari
merupakan sumber energy utama di bumi. Matahari menghasilkan panas dan cahaya
Panas matahari banyak kegunaannya. Pakaian, gabah dan ikan asin dijemur dibawah
panas matahari. Cahaya matahari juga sangat berguna bagi makhluk bum. Tanpa
cahaya matahari, bumi menjadi gelap gulita. Tumbuhan pun membuat makanan dengan
bantuan cahaya matahari.
Sinar
matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan kacang hijau). Cahaya matahari mempunyai peranan sangat
penting bagi proses fotosintesis terhadap tumbuhan. Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna
tanaman itu kekuning-kuningan. Pada kecambah, justru sinar matahari dapat
menghambat proses pertumbuhan (Gunomo, 2009:10)
2.3
Deskripsi Kacang Hijau
Kacang
hijau mempunyai karakteristik tersendiri. Menurut Soeprapto (1993:42) tanaman kacang
hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm,
tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat
dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai
daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda
sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar
pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau
berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek.
Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau
coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil
dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau
hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman
kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
2.4
Petumbuhan Tanaman
Pertumbuhan, dalam arti terbatas,
menunjuk pada perambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan
bertambahnya protoplasma, yang mencerminkan pertambahan protoplasma.
Perkembangan, diartikan pada diferensiasi, suatu perubahan dalam tingkat lebih
tinggi yang menyangkut spesialisasi dan organisasi secara anatomi dan
fisiologi. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat
kering yang tidak dapat balik. Pada perkembangan tumbuhan, terdapat mekansme
yang menyebabkan sel-sel muda berkembang menjadi bermacam-macam sel atau
jaringan dewasa, mekanisme ini disebut diferensiasi. Dengan kata lain,
diferensiasi adalah proses beratur yang menyebabkan sel dengan struktur dan
fungsi sama, menjadi berbeda. Hal tersebut terjadi selama hidup tumbuhan dan
selalu diikuti oleh perubahan fisiolgis yang kompleks. Diferensiasi
menghasilkan sel, jaringan, dan organ terspesialisasi untuk fungsi yang
berbeda. Firmansyah (2007:2). Pertumbuhan tanaman dan didefinisikan menjadi dua
yaitu:
2.4.1 Pertumbuhan Primer
Jika anda mengecambahkan biji, misalnya
biji kacang tanah. Pertumbuhan yang menyebabkan kecambah biji kacang merah
dapat memanjang adalah pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer memungkinkan akar
menembus tanah dan ujung batang mencapai cahaya matahari. Akhirnya, bakal akar
dan bakal batang tersebut akan membentuk system akar dan system tajuk.
2.4.2
Pertumbuhan Sekunder
Pada tumbuhan berkayu atau tumbuhan
dikotil, pertumbuhannya tidak hanya memanjang tetapi ukuran diameter akar dan
batangnya juga terus membesar. Membesarnya diameter batang dan akar ini disebut
pertumbuhan sekunder.
2.5
Perkecambahan
Tumbuhan yang masih kecil, belum
lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat
didalam biji, dinamakan kecambah (plantula).
Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga,
karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah
bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar.
Menurut Gembong (2011:251) perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
2.5.1
Perkecambahan di atas tanah (epigaeis)
Yaitu jika pada perkecambahan, karena
pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat
ke atas, muncul diatas tanah, misalnya pada karang hijau (Phaseolus radiatus L.), daun lembaganya lalu berubah warnanya
menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak panjang.
Daun lebaga itu kemudian gugur, dan sementara itu pada kecambah sudah terbentuk
daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.
2.5.2
Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis)
Bila daun lembaga tetap tinggal di dalam
kulit biji, dan tetap didalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang
kapri (Pisum sativum L.)/ Telah
dikemukakan, bahwa biji hanya akan berkecambah, jika mendapat syarat-syarat
yang diperlukan, yaitu: air, udara, cahaya, dan baru yang ada didalamnya
(lembaga), berada dalam keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap
hidup kadang-kadang sampai bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya,
artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk
perkecambahannya juga lalu dapat berkecambah. Pada umumnya daya tumbuh biji
akan berkurang dengan tambahnya waktu, tetapi ada pula biji memerlukan waktu
istirahat dulu, baru kemudian dapat berkecambah. Sebelum dicukupi waktu
istirahat yang diperlukan, biji tidak mau tumbuh, walaupun ada air, udara,
cahaya, dan panas. Dalam dunia pertanian gejala itu juga dikenal dengan nama
dormansi (dormancy).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa cahaya matahari terhadap tumbuhan
kacang hijau dapat mempengaruhi perkecambahan tanaman kacang hijau. Tanaman
kacang hijau yang tidak terkena pengaruh cahaya matahari atau tertanam di
tempat gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan tanaman kacang hijau yang terkena
cahaya matahari. Kacang hijau yang terkena cahaya matahari lebih segar
dibandingkan yang tidak terkena cahaya matahari. Cahaya matahari memiliki
peranan yang sangat berpengaruh terhadap suatu tumbuhan.
3.2 Saran
Cahaya matahari sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi. Manfaatkan cahaya matahari sebaik-baiknya karena cahaya matahari
merupakan salah satu anugrah terbesar dari Tuhan Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, Rikky, dkk. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. PT.
Setia Purna Inves: Bandung.
Gunomo.
2009. Modul Siswa Biologi untuk SMA. PT.
Yudha Dut Grafika: Surakarta.
Purwono,
dkk. 2005. Kacang Hijau. Penebar
Swadaya: Depok.
Saripudin,
Aip. 2007. Get Smart Ilmu Pengetahuan
Alam. Grafindo Media Pratama: Bandung.
Soeprapto.
1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar
Swadaya: Jakarta.
Tjirosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta.
pak fafa ya dosen nya???
BalasHapusiya pak fafa haha. kamu kenal??
BalasHapusGet a $200 Bonus at Harrah's Casino in Las Vegas
BalasHapusThe new novcasino Harrah's aprcasino Casino is one of the most well-known Las Vegas-style casino resorts. It septcasino features a full-service spa, a full-service gri-go.com spa https://deccasino.com/review/merit-casino/ and